Monday, June 3, 2013

Sunday, June 2, 2013

KANKER SERVIKS

Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

    Sekarang ini kanker merupakan suatu permasalahan yang tidak tabu lagi dimana kanker adalah penyakit yang sangat berbahaya dan mematikan. Saking ganasnya penyakit ini, ribuan orang meninggal karena penyakit kanker di berbagai belahan dunia. Di Indonesia sendiri, persentase kematian akibat kanker telah mencapai 6,6 persen. Dan diprediksikan akan terus meningkat sampai 60 persen sampai tahun 2030. Bahkan menurut organisasi kesehatan dunia WHO, kanker disebut sebagai penyakit tidak menular yang paling banyak menyebabkan kematian nomor dua sedunia, setelah penyakit jantung.

Sejumlah tokoh terkenal juga tidak luput dari keganasan penyakit kanker seperti presenter nira stania meninggal akibat kanker payudara, Steve Jobs, tokoh dibalik kesuksesan Apple, yang harus menutup usianya beberapa waktu lalu akibat kanker pancreas dan Istri dari Bacharuddin Jusuf habibie, ibu ainun yang meninggal dunia akibat kanker ovarium yang dideritanya.

    Pada kesempatan ini saya akan membahas tentang kanker serviks. Kanker yang paling di takuti oleh kaum hawa atau sering kita dengar kanker pembunuh nomor satu bagi kaum hawa. Meskipun kanker serviks hanya tertuju pada wanita, bukan berarti laki-laki tidak perlu mengetahui hal ini karena kita tidak dapat pungkiri orang-orang di sekitar kita, ibu, kakak, keluarga, atau bahkan pacar kita sendri terserang penyakit ini.

OKEY di baca yach…….:)

APA ITU KANKER SERVIKS?

Kanker serviks adalah kanker yang terjadi pada area leher rahim yaitu bagian rahim yang menghubungkan rahim bagian atas dengan vagina. Atau Kanker serviks  adalah jenis penyakit kanker yang terjadi pada daerah leher Rahim yaitu, bagian rahim yang terletak di bawah, yang membuka ke arah liang vagina. Berawal dari leher rahim, apabila telah memasuki tahap lanjut, kanker ini bisa menyebar ke organ-organ lain di seluruh tubuh.

MENGAPA WANITA BERESIKO TERKENA PENYAKIT KANKER SERVIKS?

Setiap perempuan berisiko terkena HPV penyebab kanker serviks dalam masa hidupnya tanpa memandang usia, latar belakang dan gaya hidup. 
Setiap perempuan berisiko karena :

1. Biasanya sebagian besar infeksi akan sembuh dengan sendirinya. Mereka yang mengalami infeksi persisten jarang menunjukan gejala pada stadium awal, dan biasanya berkembang menjadi kanker serviks beberapa tahun kemudian.

2. Setelah infeksi HPV, tubuh kita tidak dapat selalu membentuk kekebalan, maka kita tidak terlindungi dari infeksi berikutnya.

APA PENYEBAB KANKER SERVIKS?

Penyebab kanker serviks adalah Human papilloma Virus (HPV). Sedangkan penyebab banyak kematian pada kaum wanita adalah virus HPV tipe 16 dan 18. Virus ini sangat mudah berpindah dan menyebar, tidak hanya melalui cairan, tapi juga bisa berpindah melalui sentuhan kulit. Selain itu, penggunaan wc umum yang sudah terkena virus HPV, dapat menjangkit seseorang yang menggunakannya jika tidak membersihkannya dengan baik.

Selain itu, kebiasaan hidup yang kurang baik juga bisa menyebabkan terjangkitnya kanker serviks ini. Seperti kebiasaan merokok, kurangnya asupan vitamin terutama vitamin C dan vitamin E serta kurangnya asupan asam folat. Kebiasaan buruk lainnya yang dapat menyebabkan kanker serviks adalah seringnya melakukan hubungan intim dengan berganti pasangan, melakukan hubungan intim dengan pria yang sering berganti pasangan dan melakukan hubungan intim pada usia dini (melakukan hubungan intim pada usia <16 tahun bahkan dapat meningkatkan resiko 2x terkena kanker serviks). Faktor lain penyebab kanker serviks adalah adanya keturunan kanker, penggunaan pil KB dalam jangka waktu yang sangat lama, terlalu sering melahirkan.

APA SAJA GEJALA KANKER SERVIKS?

Kebanyakan infeksi HPV dan kanker serviks stadium dini berlangsung tanpa menimbulkan gejala sedikitpun sehingga penderita masih dapat menjalani kegiatan sehari-hari. Namun, jika dilakukan pemeriksaan deteksi dini dapat ditemukan adanya sel-sel serviks yang tidak normal yang disebut juga sebagai lesi prakanker. Bila kanker sudah mengalami progresifitas atau stadium lanjut maka gejala-gejala yang dapat timbul antara lain:
1. Pendarahan setelah senggama.
2. Pendarahan spontan yang terjadi antara periode menstruasi rutin.
3. Timbulnya keputihan yang bercampur dengan darah dan berbau.
4. Nyeri panggul dan gangguan atau bahkan tidak bisa buang air kecil.
5. Nyeri ketika berhubungan seksual
6. Untuk menjadi kanker serviks dibutuhkan waktu sampai belasan tahun. Lesi (luka atau tanda) dini pad kanker leher rahim dapat berupa lesi indurasi (keras) ataupun ulserasi (luka bernanah), atau daerah yang sedikit elevasi (meninggi) dan bergranul yang mudah berdarah bila disentuh






BAGAIMANA PENYEBARAN KANKER SERVIKS?
Kanker leher rahim dapat menyebar ke berbagai macam organ. Diantaranya ke kelenjar getah bening, vagina, kandung kemih, rektum, endometrium (selaput dinding rahim), dan ovarium (indung telur). Masing-masing memberikan gejala yang berbeda-beda. Penyebaran kanker leher rahim pada umumnya melalui peredaran kelenjar getah bening, penyebaran melalui peredaran darah jarang terjadi.

APA SAJA PENGGOLONGAN STADIUM KANKER SERVIKS?
International of Gynecology and Obstetrics (FIGO) staging system digunakan untuk evaluasi dan diagnosis dari kanker leher rahim berdasarkan gejala yang terjadi.

Stadium berdasarkan FIGO :

Stadium I. Kanker leher rahim hanya terdapat pada daerah leher rahim (serviks)

1.   Stadium IA. Kanker invasive didiagnosis melalui mikroskopik (menggunakan mikroskop), dengan penyebaran sel tumor mencapai lapisan stroma tidak lebih dari kedalaman 5 mm dan lebar 7mm
a.    Stadium IA1. Invasi lapisan stroma sedalam 3 mm atau kurang dengan lebar 7  mm atau kurang

b.    Stadim IA2. Invasi stroma antara 3- 5 mm dalamnya dan dengan lebar 7 mm atau kurang

2.  Stadium IB. tumor yang terlihat hanya terdapat pada leher rahim atau dengan pemeriksaan mikroskop lebih dalam dari 5 mm dengan lebar 7 mm
a.    Stadium IB1. Tumor yang terlihat sepanjang 4 cm atau kurang
b.    Stadium IB2. Tumor yang terlihat lebih panjang dari 4 cm

Stadium II. Kanker meluas keluar dari leher rahim namun tidak mencapai dinding panggul.

Penyebaran melibatkan vagina 2/3 bagian atas.

1.    Stadium IIA. Kanker tidak melibatkan jaringan penyambung (parametrium) sekitar rahim, namun melibatkan 2/3 bagian atas vagina

2.     Stadium IIB. Kanker melibatkan parametrium namun tidak melibatkan dinding samping panggul

Stadium III. Kanker meluas sampai ke dinding samping panggul dan melibatkan 1/3 vagina bagian bawah. Stadium III mencakup kanker yang menghambat proses berkemih sehingga menyebabkan timbunan air seni di ginjal dan berakibat gangguan ginjal

1.    Stadium IIIA. Kanker melibatkan 1/3 bagian bawah vagina namun tidak meluas sampai dinding panggul

2.  Stadium IIIB. Kanker meluas sampai dinding samping vagina yang menyebabkan gangguan berkemih sehingga berakibat gangguan ginjal
 
Stadium IV. Tumor menyebar sampai ke kandung kemih atau rectum, atau meluas melampaui panggul

1.    Stadium IVA. Kanker menyebar ke kandung kemih atau rectum

2.    Stadium IVB. Kanker menyebar ke organ yang jauh

APA PENGOBATAN KANKER SERVIKS?
 
Beberapa pengobatan dapat digunakan untuk mengurangi ukuran kanker, yang dapat meringankan gejala seperti rasa sakit.

Operasi untuk menghapus leher rahim dan rahim (histerektomi) adalah pengobatan umum. Jika kanker pada tahap dini dan belum menyebar maka pembedahan saja dapat kuratif. Dalam beberapa kasus, dimana kanker berada pada tahap yang sangat awal, mungkin mungkin untuk hanya menghapus bagian dari leher rahim yang terkena kanker tanpa menghapus seluruh rahim. Ini berarti bahwa Anda masih bisa punya anak. 

Jika kanker telah menyebar ke bagian lain dari tubuh, operasi masih mungkin disarankan, sering di samping perawatan lainnya. Sebagai contoh, dalam beberapa kasus dimana kanker telah menyebar ke struktur terdekat lainnya, operasi yang luas dapat menjadi pilihan. Ini mungkin untuk menghapus tidak hanya leher rahim dan rahim tetapi juga struktur di dekatnya yang mungkin telah menjadi terpengaruh seperti kandung kemih dan  usus.

Radioterapi adalah pengobatan yang menggunakan energi tinggi sinar radiasi yang difokuskan pada jaringan kanker. Ini membunuh sel kanker, atau sel-sel kanker berhenti berkembang biak. Radioterapi saja dapat bersifat kuratif untuk tahap awal kanker serviks dan dapat menjadi alternatif untuk operasi. Untuk kanker yang lebih lanjut, radioterapi mungkin disarankan di samping perawatan lainnya.

Dua jenis radioterapi digunakan untuk kanker serviks – eksternal dan internal. Dalam banyak kasus kedua jenis tersebut digunakan:

1.    Eksternal radioterapi. Di sinilah radiasi ditargetkan pada kanker dari mesin. (Ini adalah jenis umum radioterapi digunakan untuk berbagai jenis kanker.)

2.  Radioterapi internal (brachytherapy). Perawatan ini melibatkan menempatkan implan radioaktif kecil di sebelah tumor kanker (dalam vagina) untuk waktu yang singkat.

Bahkan jika kanker terus berlanjut dan obat tidak mungkin, radioterapi mungkin masih memiliki tempat untuk meringankan gejala. Misalnya, radioterapi dapat digunakan untuk mengecilkan tumor sekunder yang telah berkembang di bagian lain dari tubuh dan menyebabkan rasa sakit.

Kemoterapi Ini adalah pengobatan menggunakan obat anti-kanker yang membunuh sel kanker, atau menghentikan mereka dari mengalikan. Lihat leaflet disebut dengan Kemoterapi Obat sitotoksik untuk rincian. Kemoterapi dapat diberikan di samping radioterapi atau operasi dalam situasi tertentu.


 
BAGAIMANA PENCEGAHAN KANKER SERVIKS?

Vaksinasi Pemberian vaksin (antigen) yang dapat merangsang pembentukan imunitas (antibody) dari sistem imun didalam tubuh.  Vaksinasi merupakan pencegahan Primer  untuk memberikan perlindungan yang adekuat terhadap infeksi HPV penyebab kanker serviks., Melawan virus tersering dan agresif penyebab kanker, Memberikan perlindungan tambahan dari tipe virus HPV lain yang juga menyebabkan kanker, Respon imun tubuh yang baik akan menghasilkan neutralizing antibodies yang tinggi,  Dapat memberikan perlindungan jangka panjang, Memberikan perlindungan tinggi hingga ke lokasi infeksi (serviks). 

Untuk pencegahan infeksi oleh HPV onkogenik penyebab kanker, vaksinasi sebaiknya dilakukan sedini mungkin dan dapat diberikan mulai remaja putri berusia 10 tahun. Walaupun demikian, hampir semua perempuan dapat memperoleh manfaat karena:

1.    Seorang perempuan dapat terkena HPV semasa hidupnya.
 
2.  Infeksi HPV terdahulu tidak memberikan kekebalan terhadap infeksi berikutnya.

3.    Data menunjukkan saat seorang perempuan bertambah usia, infeksi HPV menetap dan berpotensi memicu lesi pra kanker dan dapat menyebabkan kanker. 

Rekomendasi pemberian vaksin yaitu Perempuan berusia 10 – 55 tahun. Jadwal pemberian vaksin bulan 0, 1 atau 2, dan 6 Contoh :
a.    Penyuntikan 1 : januari
b.    Penyuntikan 2 : Februari/Maret
c.    Penyuntikan 3 : Juli

Deteksi dini Bagi perempuan yang sudah melakukan hubungan seksual, lakukan deteksi dini secara rutin. Deteksi dini dapat mendeteksi sel abnormal, lesi pra-kanker dan kanker serviks namun tidak dapat mencegah terjadinya infeksi HPV. Kanker serviks yang ditemukan pada stadium dini dan diobati dengan cepat dan tepat dapat disembuhkan, oleh sebab itu lakukan deteksi dini secara berkala. Resiko berkembangnya infeksi menjadi kanker serviks adalah 3-10 kali lebih tinggi pada perempuan yang tidak menjalankan deteksi dini secara teratur. 




Tes pap/ pap smear Pap smear dapat dilakukan pada saat pemeriksaan dalam rutin. Pap smear merupakan metode skrining yang sudah dikenal luas. Dokter Anda akan menggunakan spekulum untuk melihat serviks. Selanjutnya dengan menggunakan alat khusus (sikat yang halus), dilakukan pengambilan sel-sel di sekitar serviks. Kemudian sel-sel tersebut dipulas pada kaca objek dan dikirimkan ke laboratorium untuk diperiksa. Pap smear biasanya tidak nyeri, tetapi kurang nyaman bagi sebagian perempuan. Konsultasikan kepada Dokter Anda, kapan sebaiknya Anda melakukan pap smear 

IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat IVA adalah skrining yang dilakukan dengan  memulas serviks menggunakan asam asetat 3-5% dan kemudian diinspeksi secara kasat mata oleh tenaga medis yang terlatih. Setelah serviks diulas dengan asam asetat, akan terjadi perubahan warna pada serviks yang dapat diamati secara langsung dan dapat dibaca sebagai normal atau abnormal.
KALPOSKOPI Pemeriksaan kolposkopi merupakan pemeriksaan standar bila ditemuka hasil pap smear yang abnormal. Pemeriksaan dengan kolposkop, merupakan pemeriksaan dengan pembesaran untuk melihat kelainan epitel serviks, pembuluh darah setelah pemberian asam asetat. Pemeriksaan kolposkopi tidak hanya terbatas pada serviks, tetapi meliputi vulva dan vagina.  Prosedurnya sama dengan pap smear, tenaga medis dapat melihat lebih dekat dengan alat kolposkop sehingga dapat memberikan saran pengobatan atau terapi atau tindak lanjut apa yang perlu dilakukan. 

BIOPSI Pengambilan contoh jaringan (biopsi) kadang perlu dilakukan untuk diagnosa lebih lanjut, atau kadang serviks yang abnormal justru diterapi saat biopsi. Apabila Anda merasa khawatir atau membutuhkan informasi lain, konsultasikan kepada Dokter atau pusat pelayanan kesehatan untuk informasi lebih lanjut





DAFTAR PUSTAKA


 

Lidiah Blog © 2008. Design By: SkinCorner